Pada dasarnya hidroponik adalah budidaya menanam dengan tanpa menggunakan tanah. Media tanam yang umum digunakan untuk menanam hidroponik adalah dengan air, tapi masih banyak lagi media tanam yang bisa digunakan untuk menanam secara hidroponik, yaitu:
Arang sekam adalah salah satu media tanam hidroponik yang cukup banyak digunakan oleh masyarakat. Banyak sekali kelebihan yang bisa kita dapatkan dari arang sekam, antara lain:
- Media tanam hidroponik yang efisien, murah dan steril
- Terdapat komponen kimia yang akan membantu tumbuh kembang tanaman, seperti kadar air, protein kasar, lemak, abu, serat kasar, oksigen, karbon, hidrogen, silikat dan karbohidrat
Harga relatif lebih murah yang tentunya sangat disukai oleh masyarakat - Mendapatkannya juga mudah. Apalagi kalau kamu tinggal di desa mungkin bisa dapat gratis
Pembuatannya cenderung lebih mudah, dari segi berat lebih ringan dan mengaplikasikannya juga tidak sulit - Karena proses pembuatannya dengan cara dibakar, semua unsur yang dapat membahayakan tanaman sudah hilang
Rockwool adalah media tanam hidroponik ramah lingkungan yang terbuat dengan bahan dasar batu bara, batu basalt dan batu kapur yang dibakar dengan suhu 1600 derajat celsius sampai meleleh serupa lava. Setelah itu berubah bentuk menjadi serat-serat ketika sudah dingin.
Rockwool mampu menyerap banyak pupuk cair sekaligus udara yang membantu pertumbuhan akar dalam penyerapan unsur hara, mulai dari tahap persemaian sampai pada fase produksi. Keungulan pemanfaatan rockwool sebagai media tanam yaitu:
- Ramah lingkungan
- Tidak mengandung patogen penyebab penyakit
- Mampu menampung air hingga 14 kali kapasitas tampung tanah[2]
- Dapat meminimalkan penggunaan disinfektan
- Dapat mengoptimalkan peran pupuk.
3. Cocopeat (serbuk sabut kelapa)
Cocopeat terbuat dari serbuk kelapa. Selain cocok sebagai media tanam, cocopeat juga berfungsi sebagai pupuk tambahan untuk kesuburan tanaman. Cocopeat memiliki daya tampung yang tinggi untuk menyimpan air. Hal ini dibuktikan dengan kemampuannya menahan air 6-9 kali lipat dari volumenya atau 73%.
Jadi, jika Anda menginginkan media tanam hidroponik yang paling hemat air, salah satunya bisa menggunakan serbuk sabut kelapa.
Media tanam Hidroton berbentuk bulatan-bulatan kecil seperti kelerang, terbuat dari tanah liat yang di bakar sehingga dapat menjaga kadar air dan dapat dipakai berulang ulang. Hidroton dapat menyangga batang tanaman sehingga cocok untuk sayuran berkayu seperti tomat dan cabe. Hidroton memiliki bobot yang sangat ringan untuk memudahkan akar bergerak.
Perlit adalah media tanam yang mempunyai sifat anorganik dan terbuat dari batu silika yang dipanaskan dengan suhu tinggi hingga mencair dan kemudian diubah menjadi ukuran yang lebih kecil. Nah, wujud dari perlit sendiri ialah mineral dengan berat yang ringan
Perlite adalah salah satu media tanam terbaik pengganti tanah yang biasa digunakan dalam budidaya tanaman secara hidroponik, tradisional maupun penyemaian serta pembibitan.
kelebihan dari perlit adalah dapat menampung unsur hara atau nutrisi yang dibutuhkan oleh tumbuhan dalam jumlah yang cukup tinggi dan juga memliki sistem drainase yang baik.
Kelebihan NATURAL PERLITE :
Bahan Alami
1. Lebih Steril
2. pH lebih netral
3. Suhu lebih stabil
4. Lebih banyak menyimpan nutrisi
5. Drainase lebih baik
6. Ringan
7. Memberikan aerasi oksigen pada akar sehingga tumbuhan dapat bertumbuh lebih baik
8. Dapat di aplikasikan sebagai media hidroponik ataupun campuran Tanah biasa pada penanaman tradisional.
Para petani hidroponik memakai pasir karena dianugrahi bobot yang cukup berat sehing tidak sulit untuk membuat tanaman bediri tegak. Tidak hanya itu, pasir juga mudah basah dan mudah kering kembali sebab memiliki pori-pori yang berukuran makro dalam jumlah banyak. Dari sifat dasarnya tersebut, pasir dapat menghasilkan sirkulasi udara yang cukup baik untuk akar tumbuhan.
Oleh sebab itu, tidak heran jika pasir dinilai sebagai salah satu media tanam hidroponik yang paling cocok untuk pertumbuhan bibit, perakaran stek batang tanaman dan proses penyemaian benih.
8. Spon
Spon sangat mudah untuk dipindahkan maupun ditempatkan di mana saja, karena beratnya paling ringan diantara semua media tanam. Meskipun memiliki berat yang ringan, spons sudah tidak lagi membutuhkan pemberat, sebab pada saat disiram air spons menyerapnya dengan maksimal sehingga tanaman menjadi tegak.
Hasil media tanam hidroponik berupa spons ini cukup menggembirakan, yaitu dari segi waktu spons lumayan awet dan bisa digunakan dalam jangka waktu yang lama, perkembangan tanaman lebih prima, tanaman cenderung lebih subur tanpa memerlukan proses adaptasi, karena seratnya yang padat sehingga mampu untuk menyimpan kandungan air hingga dua minggu dan yang paling penting relatif kebal terhadap jamur yang mengandung resiko untuk merusak tanaman.
sumber
www. hidroponikpro/media-tanam-hidroponik/